Jumat, 22 April 2011

Duit kayu

Dahulu kala,mungkin ratusan tahun yang lalu kakek nenek mbah buyut kita pernah ndongeng tentang "duit kayu" hari ini terbukti :) kayu benar2 layakny emas mahal buat rebutan pula:)
mungkin 100 atau 200tahun yg lalu kayu tidak laku wong duit juga belum banyak ,bank juga belum ada,uang logam pun belum banyak,barter masih primadona , menurut saya barter merupakan system trade paling jujur
tidak ada rekayasa,tidak ada paksaan,tidak ada tawar menawar dg urat, semua pihak legowo,Barter merupakan anugrah kecerdasan tingkat tinggi.
era kini pun sesungguhnya barter tetap ada namun lebih mengedepankan profit,prestige,idealisme,
kontradiktif dgn barter ketika manusia belum mengenal agama sekalipun.
Segalanya polos,menerima dg lapang dada,budaya malu sdemikian kuat,sehingga manusia enggan berbuat kesalahan pada wktu itu karena masih memiliki urat malu,bukan urusan dosa, sudah mnjadi rahasia umum urusan dosa karena berkaitan dg pencipta yg tidak kelihatan,,menjadikan pendosa sdemikian berani,dri bangsa manapun oleh siappun, urat malu adalah nyata yang bisa mengcounter karakter manusia,
malu bila ketahuan berbuat asusila, malu mencuri jika ketahuan urusan berabe, malu menipu jika ketahuan tidak di percaya teman

"MALU'' menjadi sngt urgen untuk kita bangkitkan kembali sbgai bangsa yang beradab,
negeri ini pernah mencapi kejayaan yg benar2 di perhitungkan bangsa2 manca tidak lain karena bangsa ini berkarakter perwira berbudaya dan memiliki urat "MALU"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar